Selasa, 26 Maret 2013

Ketika Tangan Menemukan Karyanya

Aku masih ingat ketika suatu hari seorang teman memintaku untuk membuat beberapa suvenir dari flanel untuk sebuah acara khusus. What???? Ehmm...anu...enggg....aku gak pernah bikin sebelumnya, mana bisaaa???? Parahnya lagi, aku baru dihubungi sehari sebelum hari H acara itu, gubrakkkk. Darurat nih, bahan flanel belum kebeli, apalagi designnya, dan aku juga gak tahu toko yang ngejual barang-barang begituan, huaaaa.......asli pening.
Oke..... tenang, atur napas, buka HP, buka laptop, dan mulailah mencari. Mencari nama-nama sahabat yang bisa aku mintai bantuan, mencari link tutorial kreasi hand made dari flanel. Dapatlah 2 nama Atik dan Mbak Fifah. Mereka datang ke rumahku waktu itu sebenarnya karena memang ada agenda rutin pekanan. Tanpa ba bi bu langsung saja aku tembak untuk bantu bikin suvenir flanel. Sebelumnya harus aku pastikan bahwa ini proyek ikhlas alias tanpa bayaran, karna aku juga gak dibayar,hehhee. Gayung bersambut karena ternyata Atik juga sedang mendalami kreasi hand made dari flanel, alhamdulillah selesai 1 tugas (mencari teman seperjuangan). Nah, tinggal 1 lagi nih, beli bahan flanelnya di mana? ”Di Toko Ijo mbak”, jawab Atik. Yah kalo udah jodoh emang gak kemana, ketemu 1 orang langsung selesai 2 tugas.
Berikutnya langsung cabut ke toko untuk beli perlatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Kain flanel, lem tembak, peniti, gantungan kunci, dan pensilnya. Rencananya kami akan membuat bros, gantungan kunci, dan pensil hias -------- DONE
Tugas berikutnya adalah mencari berbagai macam tutorial kreasi flanel. Langsung tanya mbah Google dan hasilnya buanyak banget link tutorial yang kami dapatkan. Bukannya semakin tenang, kami malah celingukan, bingung mau mulai bikin apa dulu. Mempelajari tutorialnya dan mengaplikasikannya pada kain flanel membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah coba-coba, akhirnya kami menemukan bentuk yang akan kami buat. Nah kayak gini nih karya pertama kami. Masih banyak yang perlu diperbaiki, masih amburadul, tapi lumayanlah sebagai penyemangat di awal proses, hihihi
Pensil hias dan beberapa bros

bros flanel
Keesokan harinya suvenir-suvenir itu langsung habis diadopsi oleh tamu undangan di acara itu, senangnya. Aku semakin bersemangat dan mulai berpikir ternyata aku punya bakat juga di bidang ini, harus dikembangkan. Belajar terus dengan mulai mengumpulkan beberapa tutorial kerajinan hand made dibarengi praktek langsung menjadi kegiatan yang mengasyikkan bagiku. itung-hitung jadi "Me Time" juga buatku yang seorang Ibu Rumah Tangga.
Karya-karyaku belum banyak sih, tapi terus bertambah, kayak yang ini nih...

Nah ini dia pesanan suvenir pernikahan pertamaku sekaligus menjadi pembuka usaha suvenirku. alhamdulillah 300 pcs suvenir bros dan gantungan kunci dari kain organdi dapat terselesaikan dengan baik, tepat waktu sesuai permintaan. berhubung belum punya pegawai, sementara ini dikerjain sendiri dulu. Lumayan capek sebenarnya, tapi demi sebuah impian, aku rela melakoninya :)


Ini dalam versi yang beraneka macam warna. Banyak yaaaa????? alhamdulillah. Dari hasil pesanan suvenir perdana ini, aku bisa punya modal untuk membuat contoh suvenir lainnya.



Bros merah dengan apikasi mutiara imitasi ini adalah hadiah khusus untuk pelangganku yang setia, namanya mbak Fajar. Simpel, tapi tetap cantik kan??? (muji hasil karya sendiri, hehhe)



Adalagi nih kreasi lainnya, hasil praktek tutorial yang baru aku dapatkan. Bros bunga dari renda dengan aplikasi kain blacu dan mutiara imitasi di bagian tengahnya.


Gak ketinggalan juga tempat tisu mungil yang simpel ini


Aneka gantungan kunci dan gantungan HP juga akhirnya terselesaikan. Beginilah kira-kira penampakannya...



Banyak lagi kreasi yang udah berhasil aku buat, cuma gak sempat kefoto, keburu deadline pengiriman (jiaaahhh, gaya,hehhee). Mungkin lain waktu bisa numpang mejeng lagi kreasi-kreasiku yang lain. 

Sekarang aku juga sudah mulai berani mengisi beberapa pelatihan pembuatan bros dari bahan kain. Beberapa diantaranya mengisi di forum PKK di beberapa RT dan Dharma Wanita. senang bisa berbagi pengetahuan. Meskipun terlihat sepele, tapi ilmu tetaplah ilmu, berharga. aku berharap ketrampilanku dalam membuat bros dan kreasi hand made lainnya semakin terasah, semakin bermanfaat untuk orang lain, dan tentu semakin berkah. Aamiin

2 komentar:

  1. kreatif!
    makasii udah nularin ilmu ke An, ya, mbak
    An pengen banget ngembangin bakat keterampilan itu.. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari bertukar semangat dan ilmu ya Ania. nanti mbak diajari cara menulis yang keren. impas yaaaaa,he

      Hapus