Rabu, 27 Maret 2013

Impaksi - Dari Sakit Menjadi Tahu

Seminggu ini, lumayan menahan sakit dibagian gusi. Rupanya setelah aku cek, gigi geraham bungsu bagian bawah kanan sedang erupsi. Rasanya sungguh lebih cetar membahana dibandingkan kostum panggung Syahrini. Gak cuman gusi yang terasa sakit, tapi juga menjalar ke kepala, telinga yang rasanya kayak ditusuk-tusuk paku (hikssss). Dari sakit atau bengkaknya gusi inilah lambung kecipratan sakit juga. Kenapa? karena gusi yang sakit itu membuatku gak bisa (bukan gak doyan ya) makan. Jangankan makan, membuka mulut saja, rasanya susah. Nah, karena penasaran, akhir googlinglah aku tentang penyebab gusi bengkak ini yang kemudian aku tahu namanya IMPAKSI (tumbuhnya gigi yang tidak sempurna dengan posisi yang tidak tepat). 

Dan inilah hasil googlingku.....
Gigi, kecil tapi manfaatnya besar. Tanpa gigi, bagaimana mungkin kita bisa mengunyah makanan. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik, maka akan mempersulit organ pencernaan lainnya untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Jargon pak JK "Lebih Cepat Lebih Baik" tak berlaku bagi proses mengunyah ini. Menurut Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya The Miracle of Enzyme makanan yang biasa (tidak terlalu keras) harus dikunyah antara 30-50 kali. Sedangkan makanan yang keras atau sukar dicerna dengan baik sebaiknya dikunyah 70-75 kali. Wow, kebayang kan capeknya?



Gigi juga terkadang jadi patokan pertumbuhan seorang anak. Ini dikarenakan gigi tumbuh secara bertahap. Setiap jenis gigi memiliki masa pertumbuhan yang berbeda.

Pola umum urutan pertumbuhan gigi anak
Usia (bulan)
Nama gigi

Rahang Bawah
6
Gigi seri tengan
7
Gigi seri samping
16
Gigi taring
12
Gigi geraham pertama
20
Gigi geraham kedua

Rahang Atas
7,5
Gigi seri tengah
9
Gigi seri samping
18
Gigi taring
14
Gigi geraham pertama
24
Gigi geraham kedua

Sumber : cek di sini

Gigi geraham ketiga atau bungsu atau gigi rahang atas dan bawah seringkali tumbuh tidak sempurna. Gigi ini seringkali tumbuh di usia 17-21 tahun. Akan tetapi, ternyata tidak semua orang mengalami pertumbuhan gigi geraham bungsu ini di rentang usia tersebut, ada sampai usia 35 tahun masih tumbuh. Setiap orang biasanya memiliki empat gigi bungsu pada bagian kanan atas dan bawah, kiri atas dan bawah. Bila tumbuh dengan normal, maka gigi ini akan sangat bermanfaat, tapi seringnya tumbuh tidak normal (hadeuhh). Tumbuhnya gigi geraham bungsu ini akan menjadi masalah jika ia tumbuh saat rahang kita sudah berhenti tumbuh. Ketika pertumbuhan rahang berhenti, maka gigi tersebut tidak mendapat ruang yang cukup ketika erupsi. Dokter gigi biasanya akan merekomendasikan untuk dicabut bahkan sebelum kondisinya menjadi lebih serius. Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa sakit lebih lanjut atau semakin rumitnya proses pencabutan yang mungkin harus dilakukan beberapa tahun kemudian.

Sumber : dari sini
Buat yang belum pernah mengalami ini, ada baiknya tahu gejalanya. Biasanya akan muncul peradangan, kemerahan, pembengkakan yang kemerahan di gusi kita yang menjadi area tumbuh gigi geraham kita. Jika bagian tersebut, kita tekan, maka akan timbul rasa nyeri ketika makan, tidur, atau sikat gigi. Dalam beberapa kasus sering berdarah, terjadi kerusakan jaringan, terdapat nanah, dan gangguan pengecapan, serta bau mulut. 

Jangan menganggap enteng ya kasus ini karena ternyata jika dibiarkan akan menimbulkan masalah baru. Beberapa hal yang mungkin akan terjadi jika impaksi ini kita biarkan adalah munculnya :

  1. Pericoronitis : infeksi gigi akibat masuknya makanan, bakteri yang terjebak di bawah gusi yang di bawahnya terdapat gigi bungsu
  2. Gigi berjejal
  3. Gigi berlubang
  4. Merusak gigi depannya
  5. Infeksi pada tulang sekitarnya
  6. Kista
  7. Tumor
Wah serem juga ya ternyata. Oke, sekarang sepertinya sudah waktunya ke dokter gigi. Sembuh...sembuh...sembuh.. aamiin (insyaallah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar