Kamis, 04 April 2013

DHA Bagi Perkembangan Otak Buah Hatiku

”Ayo, Mi kita main lagi! Kita bikin mahkota dari daun kayak kemarin yuk. Nanti kalo udah jadi, Farhan pasang di atas kepala Umi.”
”Boleh, Farhan yang bikin ya, nanti Umi bantuin aja. Yuk kita cari daunnya”
”Di dekat pohon itu ya, Mi”
”Oke”
(sepenggal percakapan dengan Farhan)

Menemani anak-anak bermain sungguh mencerdaskan. Mencerdaskan bagi sang anak sekaligus orang tuanya. Mengapa? Karena dalam bermain, orang tua tentu sudah mempersiapkan jenis permainan apa saja yang dapat diperkenalkan kepada sang anak. Permainan yang tidak hanya membuatnya anak merasa gembira, tapi juga memberi asupan bagi perkembangan otak dan saraf-saraf motoriknya. Hal ini berlaku bagiku, seorang ibu yang baru dikaruniai satu putra, bernama Farhan Abdillah. Ada begitu banyak artikel yang kukumpulkan, ada juga silaturrahmi Salah satu hal yang menjadi wajib aku pahami adalah perkembangan otak buah hati.dengan teman-teman yang kurasa punya pengalaman mendidik anak terlebih dahulu. Tujuannya hanya satu, mencerdaskan diri agar nanti mampu mencerdaskan buah hati.

Farhan kini berusia 3 tahun 4 bulan. Usia yang menurut para ahli adalah periode emas bagi seorang anak. Kita tentu sering mendengar istilah ”periode emas” tersebut. Apakah sesungguhnya periode emas  tersebut? Periode emas adalah adalah suatu periode tercepat pada pertumbuhan otak yang dimulai sejak trismester ke tiga kehamilan sampai usia 5 tahun. Pada masa itu kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi.


Stimulasi
Pada periode emas ini pertumbuhan dan perkembangan buah hati perlu mendapat perhatian para orangtua. Oleh karena itu,  sebagai orangtua, aku perlu memperhatikan jenis stimulasi yang bisa menunjang perkembangan otak Farhan. Beberapa stimulasi yang aku berikan pada Farhan adalah :
·    Membacakan buku cerita dengan tema beragam. Biasanya dalam sehari aku sempatkan 10-15 menit untuk mengajaknya membaca. Farhan akan menirukan suara bacaanku seolah-olah dia sedang membaca buku itu sendiri. Setelah selesai membaca, aku biasakan untuk mengulang cerita tersebut menurut versinya sendiri, minimal dengan bertanya siapa nama tokoh yang ada di dalam cerita dan aktifitas yang mereka lakukan.
·      Mengajari gerakan shalat, doa-doa harian, menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran, dan membaca Al-Quran. Anak adalah peniru ulung dan karena itulah tak sulit mengajari Farhan gerakan shalat. Setiap waktu shalat sebisa mungkin aku mengajaknya shalat meskipun tidak selalu direspon dengan baik. Untuk doa-doa harian, Farhan hafal doa sebelum dan sesudah makan atau minum, sebelum dan bangun tidur, masuk dan keuar kamar mandi, keluar rumah, sebelum belajar, untuk orang tua, dan kebaikan dunia dan akhirat. Oh ya, Farhan sudah mulai kukenalkan dengan metode IQRO’. Farhan sudah bisa mengidentifikasi sampai huruf ”Ja”. Sebelumnya Farhan hanya menghafal saja macam-macam huruf hijaiyyah.


·      Mengajarinya bernyanyi, menirukan gerakan tari dari sebuah film pendek anak-anak. Ini yang paling seru karena suara tawa lebih sering terdengar ketika Farhan belum bisa menirukan secara penuh gerakan yang kuajarkan. Menyehatkan juga karena aku jadi seperti berolahraga saja karena ikut menari.
·      Mengajarinya memegang pensil dengan benar dan menulis meski hanya berupa coretan. Ditambah dengan mengajaknya mewarnai baik dengan menggunakan pensil warna/crayon ataupun dengan pewarna makanan.
·      Membantu meningkatkan daya kreatifitasnya dengan mencoba membuat beraneka kreasi hand made dari bahan-bahan sederhana yang ada di rumah, seperti finger print dr tepung dan pewarna makanan, hiasan pintu dari kertas warna-warni, membuat lukisan tempel dari kertas atau majalah bekas. Farhan sudah mampu menggunakan gunting sejak dia berusia 2 tahun, tentu di bawah pengawasan kami sebagai orang tua.
Farhan dan smiley buatannya dari kacang
·   Membantunya bersosialisasi dengan mengantarnya bermain, mendorongnya mengenal teman-teman di sekitar tempat tinggal kami. Ini hal yang lumayan sulit karena walnya Farhan termasuk anak yang susah beradaptasi. Alhamdulillah, sekarang Farhan sudah memiliki banyak teman dan mampu bersikap dengan baik ketika terjadi pertengkaran diantara teman-temannya, mau berbagi, dan cenderung menjadi pemimpin diantara teman sebayanya. Tak lupa juga mengajarinya sopan santun ketika kepada orang yang lebih tua dengan mengucap salam, mencium tangan, dan tersenyum ketika bertemu.


Nutrisi
Stimulasi yang tepat rupanya tidak cukup bagi perkembangan otak anak. Stimulasi yang tepat harus dibarengi dengan pemberian nutrisi yang tepat pula. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah asupan nutrisi selama masa kehamilan. Asupan nutrisi yang cukup dan tepat akan membantu proses perkembangan janin, terutama perkembangan otaknya. Salah satu asupan nutrisi yang penting bagi janin adalah DHA.

Mendengar kata DHA, pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita ya. DHA (asid dokosaheksaenoik) ialah sejenis asid lemak omega-3 berantai panjang yang dapat ditemukan dalam setiap sel di tubuh kita. Ia membentuk lebih 90% lemak omega-3 dalam otak, mata dan sistem saraf pusat.  

Apakah manfaat DHA?
Manfaat DHA adalah membantu proses pematangan sel-sel otak dan bekerja saat bayi tidur. Bayi yang mendapatkan ASI dengan kandungan DHA tinggi memiliki pola tidur bayi yang nyenyak, sedangkan bila kandungan DHA pada ASI rendah, kualitas tidur bayi kurang baik. DHA menjaga selaput otak agar berfungsi sempurna dalam mengantarkan informasi dari satu sel otak ke sel otak lainnya, juga berfungsi untuk memaksimalkan daya serap dan daya ingat otak terhadap suatu informasi serta rangsangan. Manfaat DHA yang lain adalah membantu bayi untuk mengkoordinasikan mata dan tangan, DHA juga mengembangkan kemampuan motorik serta meningkatkan fokus atau perhatian. DHA diperlukan bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. Selama masih di dalam kandungan, janin mendapatkan DHA dari rahim ibunya. Banyaknya DHA yang diperoleh akan tergantung pada seberapa banyak DHA yang dikonsumsi oleh ibunya. Setelah bayi lahir, maka kebutuhan bayi akan DHA dapat dipenuhi dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan sebaiknya diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun.  Inilah salah satu hal yang patut aku syukuri karena aku dapat memberikan Farhan ASI sampai usianya genap 2 tahun.
Kebutuhan akan DHA selanjutnya dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai sumber DHA. Sehingga meskipun pemberian ASI sudah berhenti, anak akan tetap merasakan manfaat DHA. Beberapa  makanan sebagai sumber DHA, diantaranya adalah ikan salmon, telur, gandum murni, oat/oatmeal, kacang-kacangan, berry. Alhamdulillah, meski porsinya tidak banyak, tapi Farhan cukup mudah makan sayur dan ikan. Sesekali kuberikan oat sebagai selingan.

Terdapat 6 studi klinis yang membuktikan bahwa pemberian nutrisi dengan kadar DHA 17  mg /100 kkal dan ARA 34 mg/100 kkal dapat mendukung perkembangan otak dan daya tahan tubuh si Kecil, sebagai berikut :
·      Memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik pada usia 9 bulan (studi oleh Drover, 2009). Hal ini juga terkait dengan kemampuannya dalam merencanakan, mengingat, dan fokus.
·    Memiliki ketajaman penglihatan yang lebih baik pada usia 12 bulan (studi oleh Morale, 2005). Studi ini mengevaluasi perkembangan sistem visual (retina dan otak si kecil)
·    Memiliki skor indeks perkembangan mental (Mental Development Index) lebih tinggi 7 poin di usia 18 bulan (studi oleh Birch, 2000). MDI adalah skor yang mengindikasi kemampuan si kecil dalam mengingat (memori), memecahkan masalah, membedakan dan mengelompokkan, berbicara dan berbahasa, serta kemampuan sosial.
·     Memiliki kemampuan berbahasa (skor verbal IQ) lebih tinggi 6 poin pada usia 4 tahun (studi oleh Birch, 2007). Skor verbal IQ si kecil mengindikasikan kemampuannya dalam memahami informasi serta kemampuan aritmetika dan kosa kata
·      Memiliki sistem pernapasan lebih baik pada 1 tahun pertama usianya (studi oleh Pastor, 2006)
·   Memiliki kesehatan saluran pernapasan yang lebih baik di 3 tahun pertama usianya (studi oleh Birch, 2010)

Akan tetapi, ada kalanya Farhan mengalami susah makan, terutama jika kondisi badannya sedang kurang fit. Nah kalau sudah begini, maka salah satu cara membantu memenuhi nutrisi tubuhnya adalah dengan memberikan asupan tambahan seperti Vitamin SevenSeas.

            Mengapa harus Vitamin Seven Seas ? Vitamin Seven Seas  diantaranya, mengandung DHA yang lebih tinggi 20x dibandingkan produk lain sejenis, yaitu 224 mg per 10ml, berasal dari Minyak Hati Ikan Cod di Perairan Atlantik sehingga bebas dari pencemaran, mengandung Omega-3, mengandung vitamin A, mengandung vitamin D, dan yang lebih asik, VitaminSeven Seas memiliki rasa jeruk yang disukai anak-anak, tanpa pengawet dan perasa buatan. Vitamin Seven Seas juga merupakan produk impor dari Inggris yang berkualitas tinggi.
            Ayo ibu-ibu di seluruh Indonesia, berikan stimulasi dan nutrisi penting bagi perkembangan otak buah hati kita terutama pada periode emas mereka, berikan manfaat DHA melalui pemberian Vitamin Seven Seas kepada anak-anak kita. Periode emas anak kita hanya datang sekali, maka mari mengolahnya dengan sebaik-baiknya.






2 komentar:

  1. waaah farhan semakin cerdas dengan seven seas ya.... saya pernah beli tapi terlalu kental jd dimuntahin lagi sama Kanaya, akhirnya di campur air baru dia mau....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, diberikan jika perlu saja bunda, terutama kalo dia lagi susah makan

      Hapus