”Ayo, Mi kita main lagi! Kita bikin mahkota dari daun kayak kemarin yuk. Nanti kalo udah jadi,
Farhan pasang di atas kepala Umi.”
”Boleh, Farhan yang bikin ya, nanti Umi
bantuin aja. Yuk kita cari daunnya”
”Di dekat pohon itu ya, Mi”
”Oke”
(sepenggal percakapan dengan Farhan)
Menemani anak-anak bermain sungguh
mencerdaskan. Mencerdaskan bagi sang anak sekaligus orang tuanya. Mengapa?
Karena dalam bermain, orang tua tentu sudah mempersiapkan jenis permainan apa
saja yang dapat diperkenalkan kepada sang anak. Permainan yang tidak hanya membuatnya
anak merasa gembira, tapi juga memberi asupan bagi perkembangan otak dan
saraf-saraf motoriknya. Hal ini berlaku bagiku, seorang ibu yang baru
dikaruniai satu putra, bernama Farhan Abdillah. Ada begitu banyak artikel yang
kukumpulkan, ada juga silaturrahmi Salah satu hal yang menjadi wajib aku pahami
adalah perkembangan otak buah hati.dengan teman-teman yang kurasa punya
pengalaman mendidik anak terlebih dahulu. Tujuannya hanya satu, mencerdaskan
diri agar nanti mampu mencerdaskan buah hati.
Farhan kini berusia 3 tahun 4 bulan. Usia yang
menurut para ahli adalah periode emas bagi seorang anak. Kita tentu
sering mendengar istilah ”periode emas” tersebut. Apakah sesungguhnya periode emas tersebut? Periode emas
adalah adalah suatu periode tercepat pada pertumbuhan otak yang dimulai sejak
trismester ke tiga kehamilan sampai usia 5 tahun. Pada masa itu kemampuan otak
anak untuk menyerap informasi sangat tinggi.
Stimulasi
Pada periode emas ini pertumbuhan dan
perkembangan buah hati perlu mendapat perhatian para orangtua. Oleh karena itu,
sebagai orangtua, aku perlu
memperhatikan jenis stimulasi yang bisa menunjang perkembangan otak Farhan. Beberapa
stimulasi yang aku berikan pada Farhan adalah :
· Membacakan buku cerita dengan tema beragam. Biasanya dalam sehari aku
sempatkan 10-15 menit untuk mengajaknya membaca. Farhan akan menirukan suara
bacaanku seolah-olah dia sedang membaca buku itu sendiri. Setelah selesai
membaca, aku biasakan untuk mengulang cerita tersebut menurut versinya sendiri,
minimal dengan bertanya siapa nama tokoh yang ada di dalam cerita dan aktifitas
yang mereka lakukan.
· Mengajari gerakan shalat, doa-doa harian, menghafal surat-surat pendek
dalam Al-Quran, dan membaca Al-Quran. Anak adalah peniru ulung dan karena
itulah tak sulit mengajari Farhan gerakan shalat. Setiap waktu shalat sebisa
mungkin aku mengajaknya shalat meskipun tidak selalu direspon dengan baik.
Untuk doa-doa harian, Farhan hafal doa sebelum dan sesudah makan atau minum,
sebelum dan bangun tidur, masuk dan keuar kamar mandi, keluar rumah, sebelum
belajar, untuk orang tua, dan kebaikan dunia dan akhirat. Oh ya, Farhan sudah
mulai kukenalkan dengan metode IQRO’. Farhan sudah bisa mengidentifikasi sampai
huruf ”Ja”. Sebelumnya Farhan hanya menghafal saja macam-macam huruf hijaiyyah.
· Mengajarinya bernyanyi, menirukan gerakan tari dari sebuah film pendek
anak-anak. Ini yang paling seru karena suara tawa lebih sering terdengar ketika
Farhan belum bisa menirukan secara penuh gerakan yang kuajarkan. Menyehatkan
juga karena aku jadi seperti berolahraga saja karena ikut menari.
· Mengajarinya memegang pensil dengan benar dan menulis meski hanya berupa
coretan. Ditambah dengan mengajaknya mewarnai baik dengan menggunakan pensil
warna/crayon ataupun dengan pewarna makanan.
· Membantu meningkatkan daya kreatifitasnya dengan mencoba membuat beraneka
kreasi hand made dari bahan-bahan sederhana yang ada di rumah, seperti finger
print dr tepung dan pewarna makanan, hiasan pintu dari kertas warna-warni,
membuat lukisan tempel dari kertas atau majalah bekas. Farhan sudah mampu
menggunakan gunting sejak dia berusia 2 tahun, tentu di bawah pengawasan kami
sebagai orang tua.
Farhan dan smiley buatannya dari kacang |
· Membantunya bersosialisasi dengan mengantarnya bermain, mendorongnya mengenal
teman-teman di sekitar tempat tinggal kami. Ini hal yang lumayan sulit karena
walnya Farhan termasuk anak yang susah beradaptasi. Alhamdulillah, sekarang
Farhan sudah memiliki banyak teman dan mampu bersikap dengan baik ketika
terjadi pertengkaran diantara teman-temannya, mau berbagi, dan cenderung
menjadi pemimpin diantara teman sebayanya. Tak lupa juga mengajarinya sopan
santun ketika kepada orang yang lebih tua dengan mengucap salam, mencium
tangan, dan tersenyum ketika bertemu.
Nutrisi
Stimulasi yang tepat rupanya tidak cukup bagi
perkembangan otak anak. Stimulasi yang tepat harus dibarengi dengan pemberian
nutrisi yang tepat pula. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah
asupan nutrisi selama masa kehamilan. Asupan nutrisi yang cukup dan tepat akan
membantu proses perkembangan janin, terutama perkembangan otaknya. Salah satu
asupan nutrisi yang penting bagi janin adalah DHA.
Mendengar kata DHA, pasti sudah tidak asing
lagi di telinga kita ya. DHA (asid dokosaheksaenoik) ialah sejenis asid lemak
omega-3 berantai panjang yang dapat ditemukan dalam setiap sel di tubuh kita. Ia
membentuk lebih 90% lemak omega-3 dalam otak, mata dan sistem saraf pusat.
Apakah manfaat DHA?
Manfaat DHA adalah membantu proses pematangan sel-sel otak
dan bekerja saat bayi tidur. Bayi yang mendapatkan ASI dengan kandungan DHA
tinggi memiliki pola tidur bayi yang nyenyak, sedangkan bila kandungan DHA pada
ASI rendah, kualitas tidur bayi kurang baik. DHA menjaga selaput otak agar berfungsi
sempurna dalam mengantarkan informasi dari satu sel otak ke sel otak lainnya, juga
berfungsi untuk memaksimalkan daya serap dan daya ingat otak terhadap suatu
informasi serta rangsangan. Manfaat DHA yang lain adalah membantu bayi untuk mengkoordinasikan mata
dan tangan, DHA juga mengembangkan kemampuan motorik serta meningkatkan fokus
atau perhatian. DHA diperlukan bahkan sejak bayi masih di dalam
kandungan. Selama masih di dalam kandungan, janin mendapatkan DHA dari rahim
ibunya. Banyaknya DHA yang diperoleh akan tergantung pada seberapa banyak DHA
yang dikonsumsi oleh ibunya. Setelah bayi lahir, maka kebutuhan bayi akan DHA
dapat dipenuhi dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan sebaiknya
diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun.
Inilah salah satu hal yang patut aku syukuri karena aku dapat memberikan
Farhan ASI sampai usianya genap 2 tahun.
Kebutuhan akan DHA selanjutnya dapat dipenuhi
dengan pemberian makanan sebagai sumber DHA. Sehingga meskipun pemberian ASI
sudah berhenti, anak akan tetap merasakan manfaat DHA. Beberapa makanan sebagai sumber DHA, diantaranya adalah
ikan salmon, telur, gandum murni, oat/oatmeal, kacang-kacangan, berry. Alhamdulillah,
meski porsinya tidak banyak, tapi Farhan cukup mudah makan sayur dan ikan.
Sesekali kuberikan oat sebagai selingan.
Terdapat 6 studi
klinis yang membuktikan bahwa pemberian nutrisi dengan kadar DHA 17 mg /100 kkal dan ARA 34 mg/100 kkal dapat
mendukung perkembangan otak dan daya tahan tubuh si Kecil, sebagai berikut :
· Memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang lebih baik pada usia 9 bulan (studi oleh Drover, 2009). Hal ini juga
terkait dengan kemampuannya dalam merencanakan, mengingat, dan fokus.
· Memiliki ketajaman penglihatan yang
lebih baik pada usia 12 bulan (studi oleh Morale, 2005). Studi ini mengevaluasi
perkembangan sistem visual (retina dan otak si kecil)
· Memiliki skor indeks perkembangan mental
(Mental Development Index) lebih tinggi 7 poin di usia 18 bulan (studi oleh
Birch, 2000). MDI adalah skor yang mengindikasi kemampuan si kecil dalam
mengingat (memori), memecahkan masalah, membedakan dan mengelompokkan,
berbicara dan berbahasa, serta kemampuan sosial.
· Memiliki kemampuan berbahasa (skor
verbal IQ) lebih tinggi 6 poin pada usia 4 tahun (studi oleh Birch, 2007). Skor
verbal IQ si kecil mengindikasikan kemampuannya dalam memahami informasi serta
kemampuan aritmetika dan kosa kata
· Memiliki sistem pernapasan lebih baik
pada 1 tahun pertama usianya (studi oleh Pastor, 2006)
· Memiliki kesehatan saluran pernapasan
yang lebih baik di 3 tahun pertama usianya (studi oleh Birch, 2010)
Akan tetapi, ada
kalanya Farhan mengalami susah makan, terutama jika kondisi badannya sedang
kurang fit. Nah kalau sudah begini, maka salah satu cara membantu memenuhi
nutrisi tubuhnya adalah dengan memberikan asupan tambahan seperti Vitamin SevenSeas.
Mengapa
harus Vitamin Seven Seas ? Vitamin Seven Seas diantaranya, mengandung DHA yang lebih tinggi 20x
dibandingkan produk lain sejenis, yaitu 224 mg per 10ml, berasal dari Minyak
Hati Ikan Cod di Perairan Atlantik sehingga bebas dari pencemaran, mengandung
Omega-3, mengandung vitamin A, mengandung vitamin D, dan yang lebih asik, VitaminSeven Seas memiliki rasa jeruk yang disukai anak-anak, tanpa pengawet dan
perasa buatan. Vitamin Seven Seas juga merupakan produk impor dari
Inggris yang berkualitas tinggi.
Ayo ibu-ibu di seluruh
Indonesia, berikan stimulasi dan nutrisi penting bagi perkembangan otak buah
hati kita terutama pada periode emas mereka, berikan manfaat DHA melalui pemberian Vitamin Seven Seas
kepada anak-anak kita. Periode emas anak kita hanya datang sekali, maka
mari mengolahnya dengan sebaik-baiknya.
waaah farhan semakin cerdas dengan seven seas ya.... saya pernah beli tapi terlalu kental jd dimuntahin lagi sama Kanaya, akhirnya di campur air baru dia mau....
BalasHapushihihi, diberikan jika perlu saja bunda, terutama kalo dia lagi susah makan
Hapus